Langsung ke konten utama

Pondok Pesantren Walisongo Ngabar

   PONDOK PESANTREN WALISONGO        NGABAR
Hasil gambar untuk PONPES WALI SONGO NGABAR



 Pondok Pesantren Wali Songo (PPWS) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pondok Ngabar adalah salah satu pondok pesantren yang terletak di kabupaten Ponorogo tepatnya di desa Ngabar, kecamatan Siman, kabupaten Ponorogo. Pondok pesantren ini didirikan oleh KH. Mohammad Thoyyib dan dibantu oleh ketiga putranya yaitu KH. Ahmad Thoyyib, KH. Ibrohim Thoyyib dan KH. Ishaq Thoyyib pada tanggal 4 April 1961 dan kemudian diwakafkan pada tanggal 6 Juli 1980. Semenjak awal berdirinya sampai sekarang dan seterusnya tidak berafiliasi dengan partai politik atau golongan manapun.

     Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, penyiaran agama Islam pada umumnya mengalami hambatan dan kesulitan. Demikian halnya di desa Ngabar yang keadaannya masih sangat mundur, baik di bidang ekonomi, pendidikan maupun sosial budaya, terutama di bidang pengamalan agama Islam. Kebiasaan minum arak, candu, dan berjudi merajalela di tengah masyarakat. Pengajaran agama Islam saat itu mengalami tantangan keras dari masyarakat Ngabar yang terbiasa dengan perbuatan maksiat seperti judi dan minuman keras. KH. Mohammad Thoyyib yang merupakan salah satu penduduk desa Ngabar berusaha mencari cara mengubah perilaku semacam itu. Untuk menghindari benturan sosial, Kyai Thoyyib memilih lewat jalur pendidikan.

  Untuk mewujudkan cita-citanya, dimasukkanlah putra-putranya ke pondok Pesantren Salafiyah yang berada di Ponorogo, seperti Pesantren Joresan dan Pesantren Tegalsari. Kemudian untuk penyempurnaan pembinaan kader-kader ini dimasukkannya putra-putranya ke Pondok Modern Darussalam Gontor. Diajak pula kawan seperjuangannya untuk turut serta mengkaderkan putranya ke pesantren-pesantren tersebut.
Sebagai rintisan, didirikan lembaga pendidikan Islam pertama berupa Madrasah Diniyyah Bustanul Ulum Al-Islamiyah (BUI) pada tahun 1946. Awalnya, madrasah ini masuk sore lalu berubah pagi. Nama pun diganti menjadi Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Huda Al-Islamiyah pada tahun 1958. Untuk menampung lulusan sekolah ini, pada tahun 1958 dibuka madrasah tingkat lanjutan yang bernama Tsanawiyah lil Mu‘allimin. Kemudian berganti menjadi Manahiju Tarbiyatil Mu‘allimin/Mu‘allimat Al-Islamiyah pada tahun 1972. Pada tahun 1980 berubah lagi menjadi Tarbiyatul Mu‘allimin al-Islamiyah dan Tarbiyatul Mu‘allimat al-Islamiyah.

   Sebelum tahun 1961, seluruh siswa yang nyantri berasal dari daerah sekitar Ngabar, baru pada tahun 1961 datanglah sembilan orang santri yang berasalkan dari daerah di luar Ponorogo yang dengan sendirinya memerlukan tempat tinggal. Kedatangan mereka membuka lembaran baru dengan didirikanya secara resmi Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar 4 April 1961.

Hasil gambar untuk ponpes ngabar ponorogo
Add caption
  Pemilihan Wali Songo sebagai nama pondok ini bukan tanpa alasan. Para wali dianggap berjasa besar dalam penyebaran agama Islam khusus di pulau Jawa. Perjuangan para wali ini sangat berkesan di hati pendiri Pondok Ngabar hingga memberi nama Wali Songo. Nama itu juga didorong dua hal. Pertama, keinginan mengingat jasa-jasa para wali dalam bidang dakwah Islam di Indonesia. Kedua, keinginan mewarisi sekaligus meneruskan semangat dan usaha para wali dalam menyebarluaskan ajaran agama Islam. Selain itu, santri pertama yang datang ke pesantren ini ada sembilan orang dari berbagai daerah.
Pondok Pesantren Wali Songo ini terletak di desa Ngabar, kecamatan Siman, kabupaten Ponorogo provinsi Jawa Timur, pada kilometer tujuh arah selatan pusat kabupaten Ponorogo.

Pimpinan pondok
Pondok Pesantren Wali Songo mulai berdirinya sampai tahun 2001 masih diasuh dan dipimpin oleh keluarga pendiri dan mulai tahun 2001 sampai sekarang dipimpin oleh 3 (tiga) orang yang dipilih oleh Majlisu Riyasatil Ma'had sebagai lembaga tertinggi dengan masa kepemimpinan 5 (lima) tahun.

Dari kiri ke kanan; KH. Mohammad Thoyyib, KH. Ahmad Thoyyib, KH. Ibrohim Thoyyib
Pimpinan Pondok
Periode Nama Keterangan
1961 - 1980 KH. Ibrohim Thoyyib Pengasuh*
1980 - 2001 Pimpinan
20012006 Drs. KH. Hariyanto, MA
KH. M. Zainuddin AS, Lc., MAg
KH. Imam Hidayat, S.Ag
Pimpinan
2006 - 2011 KH. Heru Saiful Anwar, MA
Drs. KH. Moh. Ihsan, M.Ag
KH. Imam Hidayat, S.Ag
Pimpinan
2011 - 2016 KH. Heru Saiful Anwar, MA
Drs. KH. Moh. Ihsan, M.Ag
KH. Moh. Tholhah, S.Ag
Pimpinan
























Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pondok Pesantren Nurul Qadim

          PONDOK PESANTREN NURUL QADIM A. Latar Belakang        Pondok Pesantren Nurul Qadim merupakan Pesantren terletak di Desa Kalikajar Kulon, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Pondok Pesantren Nurul Qadim adalah peninggalan yang paling monumental dari KH. Hasyim atau yang lebih populer dikalangan masyarakat dengan sebutan Kyai Mino, yang pada awalnya hanya sebatas langgar angkring yang sangat sederhana baru pada tahun 1947 dibuatlah asrama yang sederhana dan terus dikembangkan hingga wujud Pondok Pesantren. Saat sekarang ini pondok Pesantren Nurul Qadim diasuh oleh KH. Nuruddin Musyiri dan adik beliau KH. Hasan Abdul Jalal setelah beliau menyelesaikankan pendidikanya di Pondok Pesantren Lirboyo, Sarang dan Krapyak, beliau berdua bahu-membahu dalam mempertahankan dan mengembangkan Pondok. B.Sarana dan Prasarana      1.Putra   Masjid dua buah, putra dan putri, satu gedung Aula, tiga kantor Pondok dan Madrasah, empat belas lokal, enam puluh

Pondok Pesantren Darunnaja

     ➠ PONDOK PESANTREN DARUNNAJA   Pondok Pesantren Darunnajah didirikan pada tanggal 1 Agustus 1967. Pondok Pesantren PPAI Darun Najah beralamat di Jl. Pesantren No.51, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Kode Pos 65152. Lembaga pendidikan ini didirikan oleh Bapak K.H. Achmad Muchtar Ghozali dan hingga kini beliau adalah pengasuhnya. K.H. Achmad Muchtar adalah putera dari Bapak H. Ghozali dan Hj. Siti Ruqoyyah, putera dari desa Ngijo Karangploso Malang Jawa Timur.   VISI PONDOK    Visi Pondok Pesantren PPAI "Darun Najah" untuk membetuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berilmu dan berwawasan serta beradab sesuai dengan idealitas insan " Ulul Albab " (Q.S. Ali Imron; 190-191).      MISI PONDOK    Misi yang diemban oleh Pondok Pesantren PPAI Darun Najah adalah sebagai berikut: Mengupayakan dan mengoptimalkan pendidikan akhlaq sesuai dengan tuntunan ajaran islam dalam Al-Qur'an dan Hadits.

Pondok Pesantren Darul Huda Mayak

                  PONDOK PESANTREN                         DARUL HUDA MAYAK    Pondok Pesantren Darul Huda adalah salah satu pondok pesantren yang terletak di desa Tonatan kecamatan Ponorogo kabupaten Ponorogo . Pondok Pesantren Darul Huda berdiri sejak tahun 1968 dengan menggunakan metode Salafiyatil Haditsah dengan maksud bahwa Pondok Pesantren Darul Huda melestarikan hal-hal lama yang baik dan mengembangkan hal-hal baru yang lebih baik dan bermanfaat. Dengan metode tersebut santri-santri pondok pesantren Darul Huda dapat mempelajari ilmu-ilmu agama secara utuh dalam arti mempelajari ilmu-ilmu agama seperti Syari’at, Tauhid dan Tasawwuf , dalam rangka Tafaqquh fiddin juga mempelajari ilmu–ilmu umum seperti Fisika,Kimia,Biologi dan lain-lain dalam rangka “Tafakkur fi kholqillah”. Sehingga dengan metode tersebut akan membentuk santri yang mempunyai jiwa keagamaan yang teguh serta dapat hidup secara fleksibel dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada