Langsung ke konten utama

Pondok Pesantren Putri Al-Mawaddah

          PONDOK PESANTREN PUTRI   
               AL-MAWADDAH 

Hasil gambar untuk PONPES AL MAWADDAH

 
     Pesantren Putri al-Mawaddah adalah realisasi dari sebuah gagasan besar dari seorang tokoh pendidikan dan perjuangan (KH. Ahmad Sahal) dalam mendidik dan membina kaum perempuan. Dimana dia juga telah menuangkan ide dan gagasannya dalam bentuk sebuah Balai Pendidikan Pondok Modern Gontor.

    Beberapa tahun sebelum mendirikan Pondok Modern Gontor (didirikan pada tahun 1926), KH. Ahmad Sahal telah terlebih dahulu merintis Tarbiyatul Athfal (TA) dimana para santrinya terdiri dari santri putra dan putri yang diasuh langsung oleh dia. Setelah Pondok Modern Gontor semakin terkenal dan semakin banyak santri yang datang dari luar daerah, Pondok Modern Gontor tidak lagi menerima santri putri. Akan tetapi, bukan berarti cita-cita untuk memajukan pendidikan putri dilepaskan pula oleh dia, pesantren putri harus tetap diselenggarakan, tetapi tempatnya harus terpisah dari pondok putra. Oleh karena itu, ketika dia membeli tanah dari keluarga Nyai Hj. Soetichah Sahal (isteri dia) di desa Coper kabupaten Ponorogo (tahun 1957), dia mengikrarkan bahwa tanah tersebut kelak dipergunakan untuk pondok putri.
Cita-cita tersebut menjadi wasiat dan amanat yang selanjutnya direalisasikan oleh Nyai. Hj Soetichah Sahal dengan mendirikan Pesantren Putri Al-Mawaddah, pada tahun 1989, yang dikelola dan dikembangkan oleh Yayasan Al-Arham (akta notaris No. 12 tahun 1989).
  
     Pesantren Putri Al-Mawaddah adalah lembaga pendidikan Islam khusus mendidik remaja putri yang didirikan pada tanggal 9 Dzul-Qo’dah 1409 H /21 Oktober 1989, sebagai realisasi dari ide dan cita-cita alm. KH. Ahmad Sahal, pendiri dan pengasuh Pondok Modern Gontor, yang diwasiatkan dan diamanatkan kepada istri dan putra putri dia sebagai kelengkapan dari Pondok Modern Gontor yang khusus putra.

 Panca Jiwa Pesantren Putri Al-Mawaddah
Untuk mencapai tujuan dan cita-cita tersebut di atas, ditanamkan dalam jiwa para santriwati:
  • Keikhlasan
  • Kesederhanaan
  • Kemandirian
  • Ukhuwah Islamiyah
  • Kebebasan
    Didirikannya Pesantren Putri al-Mawaddah dan segala aspek kehidupan yang akan dikembangkan di dalamnya secara filosofis didasarkan pada firman Allah:
قل لا أسألكم عليه أجرا إلا المودة فى القربى
Katakanlah: aku tidak meminta upah (imbalan) dari seruanku ini, melainkan kasih sayang dalam kekeluargaan” (QS. asy-Syura: 23).
Artinya, keikhlasan dalam kerangka ibadah menjadi landasan perjuangan, dan al-Mawaddah (kasih sayang) menjadi landasan pengembangan pola hidup dan pembinaan disiplin serta sunnah-sunnah pesantren bagi para santriwati yang ada di dalamnya.
وليخش الذين لو تركوا من خلفهم ذرية ضعافا، خافوا عليهم فليتقوا الله وليقولوا قولا سديدا
Dan hendaknya orang-orang itu takut andaikata nanti meninggalkan keturunan (generasi) yang lemah dan mengkhawatirkan akherat daripada generasi itu, maka hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan kata-kata yang benar” (QS. an-Nisaa: 9).
Artinya, Pesantren Putri al-Mawaddah ini dituntut untuk mampu melahirkan generasi-generasi yang handal dan mumpuni dalam segala aspek dan bidang kehidupan dengan bekal yang cukup. Generasi yang mandiri, yang mampu manjawab tantangan zamannya. Dari sinilah, kemudian akan terwujud harapan pesantren sebagai agent of change dari nilai-nilai Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi serta ekonomi ummat.
كشجرة طيبة أصلها ثابت وفرعها فى السماء تؤتى أكلها كل حين بإذن ربها
Layaknya pohon yang baik, akarnya kokoh (kuat menancap) dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Rabb-nya” (QS. Ibrahim, 25).
Artinya, Pesantren Putri al-Mawaddah, harus mampu membawa dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dan barokah yang seluas-luasnya kepada ummat. Bagaikan pohon yang besar dan baik, bisa dijadikan tempat perlindungan dan berteduh dari sengatan sinar matahari dan derasnya air hujan, kemudian menurunkan buah-buahan yang harum dan lezat yang bisa dinikmati dan ditumbuh-kembangkan dimana-mana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pondok Pesantren Darul Fikri

    PONDOK PESANTREN DARUL FIKRI              BRINGIN KAUMAN PONOROGO    Pondok Pesantren Darul Fikri adalah sebuah lembaga pendidikan Islam di bawah Yayasan Darul Fikri Bringin, Kauman, Ponorogo, Jawa Timur yang didirikan dalam rangka ikut berpartisipasi dan berupaya dalam membina dan menyiapkan generasi muslim yang lurus aqidahnya (shahihul aqidah), berakhlak mulia (karimul akhlak) dan senantiasa meneladani jejak Rosululloh Shallallahu Alai Wasallam dan para Salafus Shalih.     Kurikulum formal mengacu pada Kementrian Agama dan kurikulum berbasis Pesantren di terapkan di Pondok Pesantren Darul Fikri. kurikulum formal bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan nasional, sedangkan kurikulum berbasis pesantren menanamkan sikap dan prinsip hidup islami.      Kurikulum pesantren juga juga mengajarkan kemampuan bahasa asing yaitu bahasa Arab dan Inggris dengan tujuan san...

Pondok Pesantren Muqoddasah

        ⇨   PONDOK PESANTREN MUQODDASAH Add caption SEJARAH   Pondok Muqaddasah diresmikan pada 18 Oktober 1992. Pondok ini terletak di Desa Nglumpang, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo. Pondok pesantren Tahfidz Muqoddasah ini diasuh oleh salah satu dari tiga pimpinan pondok Gontor . Yaitu KH. Hasan Abdullah Sahal.   Pengajar pendidikan tahfiz al-Quran adalah alumni ma’had tahfiz al-Quran berbagai daerah di Indonesia(Malang, Kudus, Jepara, Pati, Sulawesi, Bogor, Demak, Purwodadi dan lain-lain).Pengajar pendidikan formal Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah para alumni  perguruan tinggi dan alumni pondok modern Darussalam Gontor Ponorogo. AKTIFITAS A.HARIAN 03.30 – 04.45 Bangun pagi, mandi, shalat Subuh 04.45 – 07.00 Tasmi’ (dengar), tambahan hafalan al-Quran 07.00 – 07.30 Sarapan pagi dan persiapan masuk sekolah 07.30 – 11.45 Belajar dal...

Pondok Pesantren Nurul Qadim

          PONDOK PESANTREN NURUL QADIM A. Latar Belakang        Pondok Pesantren Nurul Qadim merupakan Pesantren terletak di Desa Kalikajar Kulon, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Pondok Pesantren Nurul Qadim adalah peninggalan yang paling monumental dari KH. Hasyim atau yang lebih populer dikalangan masyarakat dengan sebutan Kyai Mino, yang pada awalnya hanya sebatas langgar angkring yang sangat sederhana baru pada tahun 1947 dibuatlah asrama yang sederhana dan terus dikembangkan hingga wujud Pondok Pesantren. Saat sekarang ini pondok Pesantren Nurul Qadim diasuh oleh KH. Nuruddin Musyiri dan adik beliau KH. Hasan Abdul Jalal setelah beliau menyelesaikankan pendidikanya di Pondok Pesantren Lirboyo, Sarang dan Krapyak, beliau berdua bahu-membahu dalam mempertahankan dan mengembangkan Pondok. B.Sarana dan Prasarana      1.Putra   Masjid dua buah, putra dan putri,...